Musik balada atau ballad adalah musik yang berbentuk narasi musik. Balada secara khusus merupakan karakteristik dari puisi dan lagu populer dari Inggris dari periode Abad Pertengahan sampai abad 19 dan digunakan secara luas di seluruh Eropa dan kemudian Amerika, Australia dan Afrika Utara. Balada banyak ditulis dan dijual sebagai selembar broadsides. Bentuk ini sering digunakan oleh penyair dan komponis dari abad ke-18 untuk menghasilkan balada liris. Pada abad ke-19, musik ini membutuhkan makna dari bentuk lambat lagu cinta populer dan istilah ini sekarang sering digunakan sebagai sinonim dengan lagu cinta, khususnya power ballad pop atau rock.
Nama ballad sendiri ditengarai berasal dari lagu tarian Perancis abad pertengahan yang saat itu disebut ballares. Yakni sebuah tarian balet paling awal. Balada muncul sebagai saingan alternatif dari ballares. Tema dan fungsi ballad saat itu berasal dari tradisi mendongeng Skandinavian dan Jerman. Contoh paling awal yang bisa kita lihat untuk mengetahui balada pertama di inggris adalah ‘Judas’ dalam manuskrip abad ke-13.
Musik balada memang tidak begitu booming seperti pop atau rock. Namun musik ini tetap layak untuk dipelajari. Mempelajari musik balada dapat mengasah kita untuk lebih kreatif dalam memperkaya musik dan lirik dalam menciptakan syair balada. Membuat musik balada menuntut bagaimana kita harus menyusun sebuah puisi yang nantinya bisa dijadikan sebuah lagu.
Walau di Indonesia tidak begitu berkembang. Hal ini disebabkan oleh kurangnya eksistensi para musisinya, maupun rendahnya minta masyarakat khususnya pada dunia puisi dan sajak. Hasilnya para kawula muda Indonesia lebih banyak menjadi penikmat. Untuk menciptakan masih agak sulit. Mungkin dari 1000 hanya ada satu yang bisa melahirkan karya musik balada berkualitas.
Ada dua musisi yang dianggap mengusung tema ini di negeri ini. Musisi yang pertama adalah King of Pop Balada Indonesia, Abid Ghoffar bin Aboe Dja’far yg biasa di kenal dengan sebutan Ebiet G Ade. Pria yang lahir pada tgl 21 April 1954, di Wanadadi, Jawa Tengah ini merilis album pertamanya berjudul “Camellia III” pada 1980. Dia dikenal dengan lagu-lagu bertema alam dan kedukaan.
Lewat genre yang dipilihnya, Ebiet mencoba menyerukan kisah kehidupan Indonesia pada akhir tahun 1970an hingga kini. Tema yang dia angkat sangat beragam. Mulai dari cinta, alam. sosial-politik, bencana, religi, serta keluarga. Ebiet lebih suka dipanggil penyair dibanding penyanyi. Ini karena lagu-lagunya memang sebuah syair tentang hidup.
Musisi kedua musik balada adalah Virgiawan Listiano atau yang lebih akrab disapa Iwan Fals. Iwan adalah seorang penyanyi beraliran balada dan country yang menjadi salah satu legenda hidup di Indonesia. Dia berusaha memotret suasana sosial akhir tahun 70an lewat lagu. Banyak juga dia menyusun tema tentang kritik sosial, terutama terhadap perilaku pemimpin masa Orde Baru.
0 komentar:
Post a Comment